DAMKAR

Ziarah Pahlawan Damkar Kota Malang

KIRIM DO'A: Anggota Damkar Kota Malang Ziarah ke Salah Satu Anggota yang Gugur di Medan Tugas

PAHLAWAN : Sebagai Bentuk Penghargaan, Bersama PLT UPT Damkar, melakukan Ziarah ke Makam Aggota Damkar yang Gugur dalam Tugas.

Penghormatan Anggota Damkar yang Gugur Dalam Tugas

Bapak April, gugur di Kota Malang tepat sehari sebelum hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau gugur saat melaksanakan tugas sebagai seorang pemadam kebakaran.

Dalam keseharian beliau merupakan anggota dari Pemadam Kebakaran Kota Malang. Bertugas sebagai seorang supir, Pak April sangat bertanggung jawab atas unit mobil pemadam kebakaran yang dimandatkan kepadanya. Bahkan ia menamakan mobil pemadam yang ia bawa dengan sebutan ‘bomber’.

Di malam menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-28, tepatnya di hari Jumat, 16 agustus 1963 semua warga komplek Perumahan Pemadam Kebakaran Kota Malang berkumpul bersama menggelar panjatan doa untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai salah satu anggota Pemadam Kebakaran Bapak April pun datang dengan mengajak keluarganya.

Acara berlangsung lancar, sampai pada 22.00 telepon berdering dan salah seorang petugas mendapatkan laporan jika terjadi kebakaran PT. Lambada yang berada di Kota Lama.

Loncengpun dipukul dengan kerasnya dan berulang-ulang untuk mengisyaratkan kepada petugas pemadam jika terjadi kebakaran. Seketika semua petugas segera berlari menghampiri mobil pemadam. Pun dengan Bapak April, dengan sigapnya beliau segera lari menghampiri ‘bombernya’ dan menyalakan sirine mobil. Merekapun berangkat dengan cepat diiringi kerasnya suara sirine mobil pemadam yang terus menerus dibunyikan menuju tempat kebakaran.

Sesampai di tempat kejadian kebakaran, api dengan ganasnya melahap hampir seluruh isi gudang. Pemadaman terus dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran karena api semakin membesar, perlengkapan pemadaman yang apa adanya di kala itu membuat petugas pemadam kebakaran dengan kerasnya terus menjinakkan api. Semakin malam proses pemadaman api berlangsung semakin dramatis, dengan segala daya dan upaya Pak April pun terus berusaha keras ikut memadamkan api. Namun malam itu takdir berkata lain, disaat yang tak terduga drum yang berisi minyak tanah tiba-tiba meledak dengan kencangnya menghantam dan menghempaskan tubuh beliau, dan seketika itu pula di pukul 23.30 beliau meninggal dunia.

Pemadaman api selanjutnya diselimuti kesedihan yang mendalam oleh semua petugas pemadam kala itu, namun mereka terus berusaha dengan keras dan setelah hampir 6 jam berjibaku dengan kobaran api, akhirnya si jago merahpun berhasil dipadamkan.

Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Pemadam Kebakaran kala itu. Disaat hari kemerdekaan RI mereka harus kehilangan salah seorang anggotanya. Tepat di tanggal 17 Agustus 1963 beliau dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin dengan upacara militer yang dipimpin oleh Bapak Kasturi yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Pemadam Kebakaran Kota Malang.

Di tahun 1968 ketika Kota Malang dipimpin oleh Kol. R. Indra Soedarmadji (masa kepemimpinan 1968-1973) beliau mengusulkan untuk memindahkan makam Alm. Bapak April dari TPU Kasin ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Untung Suropati sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau selama bertugas sampai beliau wafat saat bertugas sesaat sebelum Hari Kemerdekaan RI ke-23, dan terealisasi pada tahun 1969.

Selain memindahkan makam Alm. Bapak April ke TMP untuk mengenang jasa-jasanya nama beliau diabadikan di salah satu unit mobil Pemadam Kebakaran Kota Malang dengan nomer lambung 10 yaitu ‘SAM APRIL’ , dan berziarah ke makam beliau setiap tanggal 17 Agustus. (Sumber : Purnawirawan Pemadam Kebakaran)

101 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *